Aset merupakan salah datu hal penting dalam finansial individu maupun perusahaan. Secara umum, aset dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai tukar, modal, ataupun kekayaan.
Sebagian orang juga mengartikan aset sebagai sumber daya ekonomi yang akan mendatangkan manfaat di masa depan. Langsung saja simak penjelasan aset selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Aset
Menurut PSAK No. 16 revisi tahun 2011, aset merupakan semua kekayaan yang dimiliki oleh orang pribadi maupun kelompok yang berwujud atau tidak berwujud, yang memiliki nilai yang akan bermanfaat bagi semua orang atau perusahaan.
Sesuai dengan pengertian tersebut, IFRS/International Financial Reporting Standarts (2008) mendefinisikan aset sebagai berikut: “an asset is a resource controlled by the enterprise as a result of past events and from which future economic benefits are expected for flow to the enterprise.”
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa aset merupakan semua harta yang dimiliki oleh perusahaan atau individu yang memiliki potensi manfaat ekonomi di masa depan.
Aset memiliki karakteristik yang berbeda dengan komponen laporan keuangan lainnya. Sehingga kamu dapat mengidentifikasi aset dengan mengamati karakteristiknya. Ciri-ciri dari aset seperti, memiliki keuntungan finansial yang diperoleh untuk masa depan, kepemilikan dan kendali perusahaan, hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu.
Jenis-jenis Aset dan Contohnya
Selanjutnya aset digolongkan menjadi dua jenis, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
1. Aset Lancar
Aset lancar adalah aset yang paling likuid. Artinya, aset tersebut adalah yang paling mudah dan juga prosesnya cepat untuk bisa dicairkan menjadi uang tunai. Aset lancar memiliki perputaran pendek dan siklus keuntungan. Umumnya, periode perputaran aset saat ini adalah 1 tahun atau dalam siklus normal suatu perusahaan.
Karen perputarannya yang cepat, manfaat aset lancar juga cepat habis, mereka akan digantikan oleh aset lain. Situasi ini berlanjut hingga akhir periode. Contoh aset lancar adalah uang tunai, saldo rekening bank, surat berharga jangka pendek, dan lainnya.
2. Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar termasuk cukup luas, aset tidak lancar juga merupakan aset yang manfaatnya lebih dari satu tahun dan tentu lebih lama dibandingkan aset lancar. Aset tidak lancar dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Aset Tetap
Adalah aset yang dapat dilihat dalam bentuk fisiknya. Aktiva tetap ini digunakan oleh suatu perusahaan dalam kegiatan manufaktur, baik untuk barang maupun jasa. Perusahaan dapat menjual aset tetap tersebut jika jangka waktu atau umur aset itu sendiri telah habis masa berlakunya atau rusak. Contoh aset tetap berwujud diantaranya: tanah, bangunan, mesin, kendaraan dan lain-lain.
2. Aset Tidak Berwujud
Selain aset tetap, aset berwujud juga diklasifikasikan dalam kategori aset tidak lancar. Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak nampak atau tidak terlihat secara fisik, tetapi memiliki nilai dan kegunaan bagi perusahaan. Contoh aset tidak berwujud adalah goodwill, paten, hak cipta, hak konstruksi, sewa, dll.
3. Investasi Jangka Panjang
Jenis aset keuangan lainnya adalah investasi jangka panjang. Sesuai dengan namanya, investasi jangka panjang ini terdiri dari aset yang tidak dilikuidasi dalam waktu kurang dari satu tahun. Biasanya seseorang akan berinvestasi dalam jangka waktu yang lama untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Investasi jangka panjang tidak digunakan untuk memenuhi atau mendukung kebutuhan dasar. Contoh investasi jangka panjang adalah saham, obligasi, surat berharga, dana tujuan khusus, dan tanah yang digunakan untuk lokasi usaha.
Manajemen Aset
Secara garis besar, manajemen aset merupakan pengelolaan aset yang efektif milik individu, perusahaan, atau organisasi untuk mencapai tujuannya. Analisis aset berarti segala sesuatu yang memiliki nilai tukar, modal, atau kekayaan. Aset juga dapat dianggap sebagai investasi bisnis atau sumber pendanaan. Agar suatu aset dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuannya, maka perlu dikelola dengan baik.
Pentingnya Manajemen Aset
Dengan pengelolaan aset yang baik dan jelas, perusahaan dapat menstabilkan nilai asetnya. Bahkan manajemen aset membantu bisnis meningkatkan keuntungan, baik dari segi pendapatan maupun pencapaian tujuan. Pengelolaan aset yang baik oleh perusahaan juga dapat menimbulkan risiko kerugian akibat kerusakan aset atau kehilangan nilai.
Kamu tidak dapat mengelola atau mengambil aset perusahaan tanpa manajemen khusus. Karena, jika terjadi penurunan nilai, fungsi atau nilai aset, tim terkait, atau tim pengelola aset harus membuat laporan penurunan nilai aset.
Laporan harus menyertakan data penyusutan dalam laporan keuangan. Data ini mempertimbangkan langkah-langkah yang perlu diambil oleh departemen manajemen aset.
Dari perspektif keuangan, catatan manajemen aset juga dapat membantu Anda dalam mempersiapkan anggaran bisnis, untuk membangun, membeli dan memelihara aset. Jika anggaran Anda tercatat, bisnis Anda akan lebih berhati-hati dalam memutuskan membeli aset baru untuk menghemat uang.
Oleh sebab itu, lakukan penilaian berkala untuk lebih memahami nilai aset Anda. Seperti yang disebutkan di awal artikel, ada lebih dari sekedar banyak jenis manajemen dalam bisnis.
Manajemen aset dilakukan disini dan selalu melibatkan manajemen risiko, hal ini dikarenakan perusahaan juga perlu melihat risiko yang mereka hadapi di masa depan yang dapat mengancap aset mereka.
Oleh sebab itu, perusahaan perlu tidak hanya mengelola aset dan mencatat nilainya, namun juga perlu mengelola risiko yang mungkin timbul di masa depan. Manajemen aset terkait dengan nilai, yang membuatnya sangat nyaman dan memfasilitasi pekerjaan tim terkait, seperti mengedit laporan keuangan.
Tujuan Manajemen Aset
Adapun beberapa tujuan yang dapat kita lihat dengan adanya manajemen aset yaitu:
1. Meningkatkan Keamanan Aset
Aset yang dimiliki perusahaan jumlahnya banyak sehingga tidak dapat dikelola secara individual. Dengan adanya manajemen aset dapat mengurangi potensi kerugian aset dan kerusakan bisnis/perusahaan. Oleh sebab itu, dengan tim manajemen aset, aset dapat lebih terlindungi, tersimpan dengan baik dan aman.
2. Membuat Manajemen Risiko
Manajemen aset selalu dikaitkan dengan manajemen risiko, jadi jika manajemen aset tidak dapat memperhitungkan apa ancaman terhadap aset bisnis Anda. Manajemen risiko hadir untuk melengkapinya. Oleh sebab itu, manajemen risiko berperan dalam membantu bisnis mengelola ketidakpastian aset yang mungkin timbul di masa depan.
3. Menjaga Nilai Aset
Keuntungan pertama dari manajemen aset adalah akamu dapat menjaga nilai aset kamu agar tetap stabil. Semua aset yang dimiliki oleh bisnis menanggung risiko penyusutan dalam hal kerusakan dan kerugian. Dengan manajemen aset, nilai aset perusahaan dapat tetap tinggi meskipun dalam kondisi yang buruk.
4. Memantau Penyusutan Aset
Aset bisa mengalami penyusutan. Ketika suatu aset mengalami penyusutan maka nilai aset berkurang. Manajeman aset sangat penting disini, karena mudah untuk mendeteksi penurunan nilai aset. Penurunan nilai aset dilaporkan dalam bentuk laporan.
5. Menghindari Pembelian Aset Berlebih
Manfaat manajemen aset selanjutnya adalah tim manajemen aset mengelola pembelian aset bisnis Anda, menghindari pembelian aset yang berlebihan. Oleh karena itu, perusahaan dapat menetapkan anggaran pembelian aset dengan melihat catatan aset dan memutuskan prioritas utama sambil menghemat uang.
6. Memudahkan Dalam Penyusunan Anggaran Yang Akan Dibuat
Manajemen Aset yang baik dapat memudahkan perusahaan khususnya bagian keuangan dalam menyusun anggaran. Maka perusahaan dapat mengetahui aset-aset mana saja yang masih membutuhkan pemeliharaan ataupun pembaruan hingga aset yang tidak dapat diperbarui sama sekali.
Referensi:
https://rangkulteman.id/berita/aset-adalah-pengertian-jenis-dan-manfaatnya
0 Response to "Pengertian Aset dan Jenis-jenisnya"
Posting Komentar